Selasa, 17 September 2013

SISTEM EKSKRESI



INTRODUCTION
Dalam tubuh setiap makhluk hidup selalu terjadi proses metabolism. Dari proses tersebut dihasilkan energy dan zat sisa. Zat sisa ini merupakan racun bila tetap berada pada tubuh. Oleh karena itu, zat sisa ini harus dikeluarkan oleh tubuh. Inilah yang disebut ekskresi

Proses pengeluaran pada manusia sebenarnya dibagi 3, yakni:
1. Ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.
2. Sekresi, yaitu proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang berupa getah yang masih digunakan dalam  tubuh (Contoh: Hormon dan enzim)
3. Defekasi, merupakan proses pengeluaran sisa pencernaan makanan dalam bentuk feses melalui anus

SISTEM EKSKRESI

A. SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Ekresi adalah proses pembuangan sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi dari tubuh. Sisa metabolisme karbohidrat dan lemak misalnya, CO2 dan H2O, sedangkan protein berupa asam amino, NH3, Urea, dan asam urat. Kelebihan air, gas, garam-garam, dan material organik (termasuk sisa-sisa metabolisme) dieksresikan keluar tetapi bahan yang penting untuk fungsi tubuh akan disimpan. Bahan-bahan yang dikeluarkan biasanya terdapat dalam bentuk terlarut dan ekresinya melalui suatu proses filtrasi selektif.

Alat-alat tubuh yang berfungsi dalam hal ekskresi secara bersama-sama disebut sistem ekskresi. Beberapa alat dapat mengekskresikan sisa metabolisme, misalnya paru-paru, hati, kulit dan ginjal.

1. GINJAL

A. Fungsi Ginjal:
1. Membuang zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengatur keseimbangan air dan garam di dalam tubuh
3. Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh seperti obat-obatan, bakteri, dan zat warna
4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa, serta membuang kelebihan zat makanan tertentu seperti glukosa dan vitamin.

B. Struktur Ginjal:

Ginjal atau Ren disebut juga buah pinggang, bentuknya seperti biji buah kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan dikiri tulang pinggang yaitu didalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah dua buah, berwarna merah keunguan, dan yang kiri terletak agak lebih tinggi daripada yang kanan. Pada orang dewasa, ginjal berukuran panjang 10-12 cm, lebar 5-6 cm, dan berat 120- 300 gram.
Ginjal terdiri atas dua lapisan, bagian luar disebut korteks (kulit ginjal), sedangkan bagian dalam disebut medula (sumsum ginjal) lapisan dalam ginjal berupa rongga disebut pelvis renalis.

Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malphigi yang tersusun dari kapsul Bowman, glomerulus, yang terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontraktus proksima, tubulus kontraktus distal, tubulus pengumpul, ( collecting tubule), dan lenkung Henle yang terdapat dibagian mendula, Bagian lengkung Henle ada dua yaitu lengkung Henle ascendes (menanjak) dan descendes ( menurun).

C. Proses pembentukan urin:

Proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap filtrasi (penyaringan), tahap reabsorpsi ( penyerapan kembali), dan tahap augmentasi (pengeluaran zat).

1. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi terjadi di kapsul bowman dan glomerulus, struktur penyaringan darah yaitu dinding terluar kapsul bowman tersusun dari satu lapis sel epitelium pipih. Antara dinding luar dengan dinding dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontrotas proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus yang disebut podasit.
Proses filtrasi :
Ketika darah masuk glomerulus maka tekana darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi masuk kedalam ruang kapsul bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul bowman disebut filtrasi glomerulus atau URIN PRIMER

2. Reabsorpsi ( penyerapan kembali )
Merupakan penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna, seperti asam amino, vitamin, dan protein. Kemudian terbentuklah URINE SEKUNDER
Reabsorpsi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Reabsorpsi Obligat, terjadi dalam tubulus kontortus proksimal sampai tubulus kontortus distal
2. Reabsorpsi Fakultatif, terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kontortus kolektivus

3. Augmentasi (Pengumpulan)
Sebelum sampai di tubulus kontortus kolektivus, darah melalui kapiler melepas zat-zat yang tidak berguna lainnya ke dalam urine sekunder. Selanjutnya terbentuklah urine sesungguhnya yang dikumpulkan dari tubula kolekta menuju rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urine dialirkan melalui ureter menuju kandung kemih. Jika kandung kemih sudah cukup mengandung urine maka dinding kandung kemih menjadi tertekan, tekanan inilah yang menimbulkan rasa ingin kencing. Selanjutnya dikeluarkan lewat uretra
D. FAKTOR-FAKTOR yang mempengaruhi produksi urin:

1. EMOSI
Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin.

2. KONSENTRASI DARAH
Konsentrasi air dan larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin.

3. SUHU
Jika suhu eksternal dan internal naik diatas normal maka kecepatan respirasi meningkat dan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit.

4. ZAT-ZAT DIURETIK
Misalnya, kopi, the dan alkohol karena zat trsebut dapat menghanmbat reabsorpsi ion Na+.

E. Gangguan pada ginjal:
-Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman, biasanya akibat bakteri streptococus.
-Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium didalam rongga ginjal, saluran ginjal dan kantung kemih.
-Albuminuria adalah ditemukannya albumin dalam urin.
-Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin.
-Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin.
-Ketosis adalah ditemukannya keton didalam darah.
-Diabetus insipadus adalah suatu penyakit yang berakibat penderitanya mengeluarkan urin terlalu banyak.


2. PARU-PARU


A. Struktur Paru-paru
Paru-paru merupakan salah satu organ ekskresi. Paru-paru berjumlah 2 buah yang terletak di rongga dada yang dibungkus oleh pleura. Paru-paru terbentuk dari gelembung paru-paru (alveoli)

B. Fungsi Paru-paru
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbon dioksida yang bersifat asam keluar tubuh
C. Gangguan pada Paru-paru
1.Asma, atau  sesak nafas. Disebabkan oleh alergi terhadap benda-benda yang masuk ke hidung
2.Kanker paru-paru. Disebabkan oleh merokok atau kebiasaan menghisap debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran gas di paru-paru
3.Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit
4.TBC
5.Pleuritis, yaitu kerusakan pada pleura (selaput paru-paru)

3. Hati (hepar)

A. Struktur Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar yang terletak di rongga perut sebelah kanan, tepat di bawah diafragma dan berwarna merah dengan berat kurang lebig 2 kg. Hati menghasilkan empedu yang berasal dari sel-sel darah merah yang rusak

B. Fungsi Hati
1. Tempat pembentukan protombin
2. Tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A
3. Tempat menghasilkan urea yang berasal dari pemecahan protein
4. Mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula darah
5. Detoksifikasi (menetralkan) racun yang dibawa oleh darah
6. Tempat berlangsungnya sintesis tertentu, misalnya globulin
7. Tempat pembentukan urea

C. Gangguan pada Hati
1.  Hepatitis
2. Kanker hati, kanker merupakan terbentuknya sel-sel abnormal di suatu organ/jaringan tubuh sehingga menyebabkan kerusakan organ/jaringan tubuh tersebut dan berdampak luas ke seluruh tubuh
3. Hemokhromatis, adalah penyakit yang mengganggu zat besi sehingga tubuh kelebihan cadangan zat besi
4. Sirosis, puncak dari penyakit hati yang kronis sehingga membentuk guratan di hati
5. Penyakit Wilson, penyakit dengan kadar zat tembaga yang berlebihan di tubuh

4. Kulit (integument)
      Kulit merupakan salah satu organ dengan struktur yang sangat kompleks dan memiliki fungsi yang vital. Kulit merupakan pelindung tubuh dari kerusakan fisik seperti gesekan, pukulan, panasm dingin, zat kimia, dll. Kulit melakukan ekskresi dengan mengeluarkan keringat melalui pori-pori tubuh

A. Struktur Kulit

Kulit manusia terdiri atas 3 lapisan:

1. Jaringan Epidermis
2. Jaringan Dermis
3. Jaringan pengikat bawah kulit

B. Fungsi Kulit
- Pengeluaran keringat
- Pengatur suhu tubuh
- Pembentukan vitamin D
- Penyimpanan kelebihan lemak
- Indera peraba dan perasa

C. FAKTOR-FAKTOR pemicu keringat
1. Peningkatan aktifitas tubuh
2. Peningkatan suhu
3. Guncangan emosi

D. Penyakit pada kulit
1. Jerawat, merupakan gangguan kelenjar minyak yang terdapat pada remaja. Ada juga jerawat yang disebabkan oleh bakteri
2. Kudis, merupakan penyakit karena tungan (Sarcoptes scabies)
3. Pruvitus kutanea, penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer
4. Alergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar